Birokrasi
kemahasiswaan adalah elemen kampus yang bertanggung jawab membantu mahasiswa
menyelesaikan permasalahan-permasalahan administratif. Jika dilihat dalam
lingkup perusahaan, pelayan atau dengan kata lain pemberi layanan disebut customer
service. Banyak mahasiswa yang mengeluhkan tentang pelayanan yang diberikan
oleh birokrasi kampus. Seperti yang pernah dituturkan oleh seorang mahasiswi ketika meminjam ruangan yang akan
digunakan untuk kegiatan mahasiswa, “Birokrasi kok ribet banget, Mbak. Mau pinjam ruangan saja
dipersulit, lambat dalam pelayanan, waktu yang bisa digunakan untuk melayani
mahasiswa malah digunakan untuk ngobrol, jadinya kita menunggu lama”.
Tuntutan
mahasiswa terhadap pelayanan di kampus yang belum berjalan dengan semestinya
kadang mendapatkan respons yang kurang
baik dari pihak birokrasi. Bagi sebagian mahasiswa yang tidak mempunyai
keberanian untuk mengkritisi maupun meminta haknya hanya bisa mengeluh pasrah
tanpa perlawanan. Bagaimana negara ini bisa maju dan baik kalau orang-orang yang berada pada posisi penting saja seperti itu?
Tidak semua
orang yang berada dalam tataran birokrasi memberikan pelayanan yang buruk.
Hanya beberapa orang saja yang kurang bertanggung jawab dalam
menjalankan perannya. Imbas dari kurang maksimalnya kinerja birokrasi tersebut
mengakibatkan kurang harmonisnya hubungan antara mahasiswa dan birokrasi,
sehingga muncul justifikasi negatif terhadap
birokrasi sendiri. Apabila dituliskan suatu perumpamaan yang bisa menggambarkan
keadaan tersebut adalah “Tidak akan kokoh suatu bangunan jika elemen-elemen
penyusunnya tidak saling menguatkan”. Yang dimaksud elemen-elemen penyusun
bangunan adalah seluruh masyrakat yang berada dalam suatu kampus di mana
terdiri dari mahasiswa dan birokrasi. Wallahu a’lam.
Comments (0)