Sering denger atau paling gak bernah baca sebuah hadist yang menceritakan tentang betapa mulianya seorang ibu? Seperti ini bunyinya
“Wahai Rasulullah, siapa orang yang paling berhak bagi aku untuk berlaku bajik kepadanya?” Nabi menjawab, “Ibumu.” Orang itu bertanya lagi, “Kemudian setelah dia siapa?” Nabi menjawab, “Ibumu.” Orang itu bertanya lagi, “Kemudian setelah dia siapa?” Nabi menjawab, “Ibumu.” Orang itu bertanya lagi, “Kemudian setelah dia siapa?” Nabi menjawab, “Ayahmu.” (HR. Bukhari)
Nah dari hadist di atas bisa di artikan bahwa betapa pentingnya posisi seorang ibu. Seorang ibu yang pastinya seorang wanita, dengan kata lain wanita mempunyai peran yang sangat krusial dalam kehidupan. Kalo dulu jaman jahiliyyah wanita diibaratkan bagai barang dagangan yang bisa diperjual belikan. Namun, dalam islam betapa dihormatinya wanita.
Betapa mulianya jika seorang wanita memiliki cita-cita sebagai ibu rumah tangga. Dan saya tidak ragu-ragu ketika ada salah seorang temen yang bertanya “cita-cita kamu ntar jadi apa?”  dengan penuh percaya diri saya jawab “pengen jadi ibu rumah tangga”. Saya tidak malu dengan apa yang saya ucapkan. biarpun saya punya cita-cita lain yaitu ingin bersekolah tinggi minimal S2, menjadi seorang peneliti, tapi menjadi seorang ibu rumah tangga jauh lebih mulia jika dibandingkan itu semua. Tak bisa jadi alasan ketika berpendidikan tinggi menjadi penghalang sebagai ibu RT atau menyalahi kodrat kita sebagai seorang wanita.
Ada 40 keistimewaan wanita menurut islam. Dalam tulisan ini, saya hanya akan menyebutkan 3 keistimewaan wanita yang menjadi dasar kenapa saya bercita-cita menjadi ibu RT. Pertama : Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Rasulullah S.A.W.) di dalam syurga. 
Dalam kalimat tersebut jika diartikan bahwa peran seorang wanita adalah mendidik anak-anak mereka. Anak-anak yang kelak memperjuangkan agamanya, anak-anak yang akan mendoakan kedua orang tuanya ketika sudah tiada. Apalah jadinya jika seorang ibu tidak menjadi pengajar yang baik bagi anak-anaknya?
Kedua : Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga. Masuklah dari mana-mana pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab. Nah..dalam kalimat tersebut diwajibkan seorang wanita menjadi istri yang berbakti kepada suami. Seorang wanita yang menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri. Bisa dalam hal menyediakan makanan untuk suami, memperlihatkan wajah bahagia kepada suami, menjaga anak-anak di rumah, menerima segala kekurangan yang dimiliki oleh suami.
Ketiga: Wanita yang taat akan suaminya, semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan, semuanya beristighfar baginya selama mana dia taat kepada suaminya dan direkannya (serta menjaga sembahyang dan puasanya). Tu kan..sudah tiak diragukan lagi betapa istimewanya seorang wanita, bahkan makhluk ciptaan Allah yang lainpun mendoakan kita.

Yang bercita-cita pengen jadi ibu rumah tangga, Yuk mari, kita siapkan bekal untuk menjadi istri dan ibu yang baik untuk suami dan anak-anak kita dari sekarang. Jangan lupa juga persiapkan diri menjadi seorang menantu dan dan anggota masyarakat yang baik pula.

Comments (1)

On 29 Maret 2013 pukul 18.52 , Unknown mengatakan...

bagus sekali tulisannya.. terimakasih.. kalo boleh tahu sumbernya dari mana ya utk kemuliaan wanita?