FIM kependekan dari Forum Indonesia Muda, yang anggotanya merupakan anak-anak muda dari Sabang sampai Merauke.Sekarang FIM sudah naympe angkatan 16. Untuk bisa bergabung menjadi anggota FIM di setiap angkatan itu gak mudah lho, harus melalui seleksi peserta yang jumlahnya ratusan ribu.Ini terbukti bahwa banyak pemuda hebat yang tersebar di seantero negeri. Bukan cuma dalam negeri tapi juga luar negeri. Waktu gw jadi coach di FIM 13 sih ada anak lulusan Amerika, ada juga yang perwakilan Malaysia dan Singapura. Gw bukanlah apa-apa jika dibandngkan mereka. Mungkin bisa dianggap suatu keberuntungan atau ketiban durian runtuh bisa mengenal mereka,bahkan berda dalam lingkaran mereka. Gw ibarat remahan roti yang tertiup angin jika dibandingkan dengan mereka.

Tapi dibalik kehebatan mereka dalam meraih penghargaan maupun aksi-aksi nyata baik dibidang akademik dan sosial budaya dan ekonomi, mereka adalah pribadi yang friendly,humble dan yang bikin terharu adalah rasa kekeluargaan yang gw dapet dari mereka.Oh iya, gw dari FIM 11 salah satu perwakilan dari regional Semarang yang berasal dari UNDIP. Meskipun gw ngerasa bukan apa-apa, dengan bergabung menjadi bagian dari FIM merupakan motivasi gw untuk menjadi orang yang mempunyai apa-apa. Gw punya cita-cita pengen ngebuat rumah baca untuk anak-anak di sekitaran lingkungan rumah gw. Peribahasa "Membaca adalah jendela Dunia" itu benar adanya, karena dengan membaca orang bisa mengetahui informasi apapun tentang dunia luar. bahkan bisa jadi memotivasi untuk mengunjungi tempat-tempat yang sebelumnya dalam imajinasi. U cann't predictable for that.

Back to the topic about FIM. Nah, banyak kegiatan yang diinisiasi sama anak-anak FIM. seperti halnya rumah belajar yang hampir setiap regional ada. menurut gw sih, pendidikan itu basic dari segalanya, bukan hanya formal tapi juga non formal sebagai pembentukan karaker calon penerus bangsa. Ada juga Rumah Dongeng, foundernya dalah Mentari Rona seorang kahasiswa dari Universitas Paramadina asli Jogja. Konsep pendidikan yang digunakan Rona ini yaitu menyampaikan pesan moril kepada anak-anak melalui dongeng dan membantu daya imajinasi anak. Ada juga Rumah Literasi yang digawangi oleh Wawan Kurniawan, mahasiswa dari Makasar jurusan Psikologi ini adalah tipe orang yang terstruktur gaya bahasa dan penyampaian argumen di depan umum. Sedikit tahu tentang Wawan, karena dia temen senagkatan di FIM 11.Itu baru sebagian kecil program-program yang dibuat oleh temen-temen FIM yang kece badai.
FIM 11 punya Jargon yang g kalah kece, yang sampai sekarang masih sering digaungkan kalo berkenalan dengan FIM angkatan baru, atau berkenalan dengan anak-anak FIM yang tidak seangkatan.Seperti ini nih redaksinya


E...salam...salam dari kami..salam Perdamaian (prok..prok..)FIM 11

Nah salam FIM11 ini didendangkan sambil nepok-nepok bahu, biar lebih berasa aura semangatnya.Pesan untuk saya pribadi tentunya dan anak muda lainnya. terus berkarya dan bermafaat untuk orang lain dan sekitar, dalam hal apapun dan dimanapun.

 foto diambil selesai outbond di bumi perkemahan Cibubur

Tulisan ini dibuat dalam rangka muhasabah diri di penghujung pergantian usia, yang ternyata gw belumlah apa-apa dan memiliki apa-apa untuk bekal hidup gw. Semoga dengan tulisan ini gw bisa memperbaharui motivasi dan merealisasikan apa yang sudah gw cita-citakan sesuai dengan gw tulis di buku impian gw. 
Foto diambil selesai OR pagi di Maleber
foto Mister Maga-Maga Poundra (calon Dokter Muda)

Narsis disela-sela tugas terjun ke masyarakat (Maleber)

Lomba debat tapi tim gw kalah..hikss (Maleber)